Kamis, 05 September 2013

MOTIF BATIK INDONESIA II



BATIK CIREBON

Motif BATIK Cirebon termasuk motif BATIK pesisian, yang pada umumnya ditandai dengan dengan sistem pembabaran (rekavisual) yang lebih dinamis, meriah dengan banyak warna dan sangat ditentukan oleh permintaan pasar, akan tetapi juga memiliki perkembangan BATIK Keraton. Motif batik Cirebon pada dasarnya dapat digolongkan menjadi lima jenis, yaitu:
1. Jenis Wadasan
2. Jenis Geometris
3. Jenis Pangkaan
4. Jenis Byur
5. Jenis Semarangan
  1. Jenis Wadasan, jenis ini ditandai dengan adanya beberapa ornamen dan benda-benda yang bersumber dari kraton Cirebon, termasuk ornamen Wadasan itu sendiri. Kelompok jenis ini biasanya disebut batik Keraton. Adapun nama-nama motif yang termasuk jenis Kratonan, diantaranya: Singa Payung, Naga Saba, Taman Arum, Mega Mendung, dll.
  2. Jenis Geometris, jenis motif ini ditandai dengan proses pendisainannya selalu menggunakan alat bantu penggaris. Sebelum diBATIK, kain harus diberi garis-garis terlebih dahulu. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah Motif Tambal Sewu, Liris, Kawung, Lengko-lengko, dll.
  3. Jenis Pangkaan(Buqet), BATIK dengan motif pangkaan yaitu menampilkan pelukisan pohon atau rangkaian bunga-bungaan yang lengkap dengan ujung pangkalnya dan sering sekali dilengkapi burung atau kupu-kupu. Nama-nama motif ini diantaranya adalah Pring Sedapur, Kelapa Setundun, Soko Cina, Kembang Terompet, dll.
4.      Jenis Byur, motif ini ditandai dengan penuhnya ornamen bunga-bungaan dan daun-daunan kecil yang mengelilingi ornamen pokok, sebagian contoh motif ini adalah : Karang Jahe, Mawar Sepasang, Dara Tarung, Banyak Angrum, dll.
Jenis Semarangan, motif ini menampilkan penataan secara ceplok-ceplok dengan ornamen yang sama atau motif ulang yang ditata agak renggang. Sebagian contoh motif ini adalah: motif Piring Selampad dan Kembang Kantil.
BATIK CIAMIS dan TASIKMALAYA

BATIK Ciamis dan Tasikmalaya banyak dipengaruhi oleh batik Banyumas, Yogyakarta, dan Solo. Corak yang dikembangkan adalah variasi parang dengan warna sogan kemerah-merahan dan hitam dengan latar belakang kuning muda kemerah-merahan, yang kemudian disebut dengan batik sarian.
Tata warna pada batik tradisional Ciamis pada mulanya terdiri dari merah mengkudu, biru tua, hitam (bangbara) dan kuning lembut kemerah-merahan. Pada perkembangan selanjutnya tata warna batik Ciamis dan tasikmalaya kemudian sangat dinamais dan lebih berani. Motif batik Ciamis yang paling terkenal adalah Lereng Peuteuy, Papangkah, dan Daun Aleus, sedangkan motif batik Tasikmalaya yang paling terkenal adalah Renvile dan Bunga Tulip.
BATIK GARUT
BATIK Garut banyak dipengaruhi oleh batik Tasikmalaya, Ciamis, serta BATIK pesisiran. motif BATIK Garut cenderung sederhana. Umumnya, pewarnaan BATIK Garut menggunakan warna krem dan sogan sebagai warna dasarnya. Sedangkan warna motifnya berupa bitu tua, hijau, merah, dan ungu di atas latar gumading (warna putih kekuning-kuningan khas Garut). Motif BATIK Garut yang terkenal diantaranya Rereng Bilik , Rereng Jaksa, dan Batu. BATIK Garut juga terpengaruh oleh BATIK pekalongan terutama pewarnaannya yang digunakan. Sedangkan pengaruh dari Tasikmalaya dan Ciamis terlihat dari motif lereng dan kawung serta babaran yang mengarah pada gading.
BATIK TUBAN
BATIK Tuban banyak menerima pengaruh dari budaya Cina. Motif lok chan begitu akrab dengan daerah perbatikan ini. Motif BATIK Tuban yang terkenal diantaranya adalah Guntingan dan Macanan. Tata warna BATIK Tuban pada mulanya terbatas pada warna biru indigo, merah mengkudu, hitam dan putih, serta kekuning-kuningan (akar mengkudu). Belakangan muncul tata warna putihan (latar putih dengan corak hiasan biru tua atau hitam), pipitan (latar putih dengan corak berwarna merah atau biru tua), dan bangrod (latar putih dengan motif berwarna merah)
BATIK INDRAMAYU
BATIK Indramayu atau juga disebut dengan BATIK Dermayon tergolong ke dalam kelompok BATIK Pesisiran. Oleh karena itu, banyak mengangkat tumbuhan dan binatang serta lingkungan lautnya diuangkap secara datar dan banyak menggunakan garis-garis yang meruncing (ririan), latarnya berwarna muda seperti ada pengaruh pelunturan dari keseluruhan warna motif batik dan warna pokok hiasan cenderung menggunakan warna agak kusam. Susunan motifnya sangat dinamis, cenderung asimetris dan ritmis.

Sumber :
Batik Warisan Budaya Asli Indonesia, Aep S. Hamidin, 2010
Batik pekalongan.wordpress.com
Putra laweyan.wordpress.com
www.Indowebster.com
www.herritageofjava.com
www.batikunik.com
geraibatikpekalongan.wordpress.com
finuhu.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar