1. Canting Batik Menurut
Fungsinya
1.1Canting
Batik Rengreng
Canting
batik ini mempunyai cucuk tunggal dan tidak terlalu besar, diameter
1-2.5 mm. Canting reng-rengan dipergunakan untuk membatik Reng-rengan. Reng-
rengan (ngengrengan) ialah batikan pertama kali sesuai dengan pola sebelum
dikerjakan lebih lanjut. Orang membatik reng-rengan disebut ngengreng. Pola
atau peta ialah batikan yang dipergunakan sebagai contoh model. Reng-
rengan dapat diartikan kerangka. Biasanya canting reng-rengan dipergunakan khusus untuk membuat kerangka pola tersebut, sedangkan isen atau isi bidang dibatik dengan mempergunakan canting isen sesuai dengan isi bidang yang diinginkan. Batikan hasil mencontoh pola batik kerangka ataupun bersama isi disebut Polan. Canting reng-rengan bercucuk sedang dan tunggal
rengan (ngengrengan) ialah batikan pertama kali sesuai dengan pola sebelum
dikerjakan lebih lanjut. Orang membatik reng-rengan disebut ngengreng. Pola
atau peta ialah batikan yang dipergunakan sebagai contoh model. Reng-
rengan dapat diartikan kerangka. Biasanya canting reng-rengan dipergunakan khusus untuk membuat kerangka pola tersebut, sedangkan isen atau isi bidang dibatik dengan mempergunakan canting isen sesuai dengan isi bidang yang diinginkan. Batikan hasil mencontoh pola batik kerangka ataupun bersama isi disebut Polan. Canting reng-rengan bercucuk sedang dan tunggal
1.2Canting
Batik Isen
Canting
batik isen mempunyai cucuk tunggal dan banyak sesuai dengan motif yang
diinginkan, diameter canting ini lebih kecil 0.5-1.5 mm. Canting Isen Digunakan
untuk membatik isi bidang atau untuk mengisi polan.
2. Canting Batik Menurut
Ukurannya
2.1
Canting Batik Cucuk Kecil
Adalah canting
batik bercucuk kecil digunakan untuk membuat isen pada pola batik yang
telah direngreng.
2.2
Canting Batik Cucuk Sedang
Canting
batik ini digunakan untuk membuat pola pertama sebagai pola dasar dalam
pembuatan batik tulis.
2.3
Canting Batik Cucuk Besar
Digunakan untuk membuat pola-pola
yang berukuran besar. Pola tersebut
dipilih untuk membuat perbedaan antara pola utama dan pola tambahan. Tapi tidak
semuanya pola diperlakukan seperti itu karena akan memakan waktu yang lebih
lama untuk memilih pola yang akan diperbesar. Di daerah Trusmi, Cirebon canting batik ini digunakan untuk membuat tembokan
atau pulasan pada kain, biasanya ujung cucuk ditambah dengan balutan kain
sehingga diameter yang didapat lebih besar.
3. Canting Batik Menurut Banyaknya Cucuk atau
Carat
3.1Canting Batik Cecekan
Canting batik ini tergolong canting isen yang
mempunyai carat tunggal. Canting cecekan dipergunakan untuk membuat titik-
titik kecil (Jawa : cecek). Orang membuat titik-titik dengan canting cecekan
disebut “nyeceki”. Selain untuk membuat titik-titik kecil sebagai pengisi
bidang, canting cecekan dipergunakan juga untuk membuat garis-garis kecil.
3.2Canting Batik Loron
Diambil dari kata loro (dua dalam bahasa jawa), yang berarti canting batik ini mempunyai cucuk dua atas dan
bawah. Fungsinya untuk membuat garis rangkap pada pola batik seperti batasan
pada bogem.
3.3Canting Batik Telon
Canting batik telon mempunyai cucuk tiga berbentuk segitiga sama sisi. Fungsinya untuk
membuat pola isen yang berbentuk segitiga.
3.4Canting Batik Prapatan
Bentuk canting batik prapatan cucuknya
mempunyai empat buah dengan titik pola segi empat. Fungsinya sama seperti canting batik isen lainnya sebagai pembuat pola
isen sehingga menghasilkan pola segi empat.
3.5Canting Batik Liman
Mempunayai cucuk lima dengan titik berbentuk lingkaran. Satu sebagai
pusatnya dan keempatnya mengelilingi pusat.
3.6Canting Batik Byok
Canting batik ini cucuknya berjumlah tujuh atau lebih biasanya jumlahnya ganjil. Fungsinya
untuk membuat lingkaran
3.7Canting Batik Galaran
Canting Batik galaran atau renteng mempunyai mata cucuk yang berbaris dari
atas kebawah, jumlahnya empat atau lebih, biasanya berjumlah genap.
Sumber batikdan.blogspot.com dan cantingbatik.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar