Kamis, 05 September 2013

MOTIF BATIK INDONESIA I



Indonesia adalah negara yang mmpunyai kekayaan yang melimpah mulai dari kekayaan yang terkandung didalam bumi yang diberikan Tuhan sampai kekayaan yang berupa hasil olah pikir manusia yang biasa disebut dengan budaya ada seni tari, lagu daerah,baju daerah dan alat musik. Selain itu ada budaya Indonesia yang sudah diakui oleh dunia melalui UNESCO yaitu BATIK. BATIK adalah suatu teknik pembuatan corak menggunakan canting atau cap dan penculapan kain,dengan menggunakan bahan perintang warna corak,yang bernama ‘malam’ (lilin) yang diaplikasikan ke sebuah kain.
Semenjak di tetapkannya BATIK sebagai salah satu warisan dunia milik INDONESIA pada tanggal 2 Oktober 2009, sudah banyak motif-motif yang berkembang, Motif-motif yang berkembang banyak dipengaruhi oleh latarbelakang setiap daerah sehingga setiap daerah mempunyai motif yang berbeda-beda. Perbedaan itu membuat batik INDONESIA sangat unik dan khas dan membuat mozaik budaya yang kaya. Beberapa motif BATIK yang berkembang di INDONESIA berdasarkan latar belakang daerah  :
BATIK SOLO
Corak batik-batik dari Solo sangat kental dengan makna-makna simbolis yang dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu. Beberapa cara untuk mengetahui ciri khas batik solo diantaranya adalah banyak ditemukannya motif-motif seperti sawat,meru,naga, burung dan modang. Selain ada beberapa motif batik solo yang terkenal adalah
  1. Motif truntum : Motif yang didominasi dengan bintang-bintang  ini mengandung makna tumbuh dan berkembang, namun ada juga bermakna cinta yang bersemi kembali. Corak BATIK ini biasanya dipakai waktu pernikahan dan BATIK ini termasuk jenis BATIK keraton.
  2. Motif sidoluhur: Mengandung makna keluhuran baik keluhuran materi atau non materi secara seimbang ada juga bermakna dua jiwa jadi satu. Corak BATIK ini dipakai waktu pernikahan oleh temanten putri dan termasuk dalam jenis BATIK keraton.
  3. Motif Sido wirasat : mempunyai makna orang tua memberikan nasehat dan pakai oleh orang tua temanten.
  4. Motif Parang kusumo : mempunyai makna hati berbunga-bunga, dipakai oleh temanten putri waktu tukar cincin dan temsuk jenis BATIK keraton.
  5. Motif Sido Mulyo : mempunyai makna bahagia dan rejeki melimpah, BATIK motif ini dipakai oleh temanten putra dan putri.
  6. Motif Semen Rante : mempunyai makna panah mengena dan diikat. Batik motif ini termasuk jenis BATIK petani dan dipakai oleh utusan.
  7. Motif Sekar Jagad : mempunyai makna hati yang selalu gembira semarak. Dipakai oleh orang tua temanten dan termasuk BATIK petani.
BATIK YOGYAKARTA
Serupa dengan BATIK solo,Batik yogyakarta juga memiliki makna-makna simbolis kebudayaan Hindu di tiap-tiap motifnya. Bahkan, sedikit lebih ekstrim, di yopgyakarta ada larangan memakai batik-batik yang coraknya sudah dipakai keluarga sultan atau keturunan kraton. Secara garis besar,motif BATIK Yogyakarta banyak memadukan bentuk-bentuk geometris dan nongeometris yang ukurannya berbanding terbalik dengan motif BATIK solo. Di Yogyakarta ada beberapa motif yang terkenal diantaranya:
  1. Motif Kawung : Kawung diambil dari nama pohon kolang-kaling (buahnya).Artian dalam kaweruh jawi melambangkan ajaran sangkan paraning dumadhi. Atau ajaran sangkan paraning dumadhi atau ajaran terjadinya kehidupan manusia menurut kejawean,selain itu BATIK ini mempunyai filosofi keperkasaan dan keadilan karena BATIK ini biasanya dipakai raja dan keluarganya. Motif BATIK ini memiliki unsur geometris.
  2. Motif Parang: parang berarti senjata menggambarkan kekuasaan, kekuatan dan kecepatan gerak. Namun ada juga yang dimaksud dengan senjata ini adalah wantah. Berdasarkan pertimbangan data, kata parang adalah perubahan dari kata pereng atau pineggiran suatu tebing yang berbentuk lereng(diagonal). Motif BATIK ini mempunyai unsur parang dan mlinjo. Motif ini biasanya dipakai sat tukar cincin.
  3. Motif Cuwiri : Motif BATIK ini mempunyai unsur Meru dan Gurda yang berarti dihormati. BATIK motif ini dipakai waktu acara mitoni.
  4. Motif Sido Mukti : Motif BATIK ini mempunyai unsur Gurda yang mempunyai filosofi selalu diberi kecukupan dan kebahagiaan. Biasanya motif ini di pakai sebagai kain dalam acara pernikahan.
  5. Motif Pamiluto : Motif BATIK ini merupakan motif yang terdiri dari beraneka motif yang dijadikan satu seperti motif parang, ceplok, truntum dll. Motif ini mempunyai filosofi perekat atau tertarik karena kata pamiluto itu berasal dari kata ‘pulut’ yang artinya perekat atau dalam bahasa jawa bisa diartikan ‘kepilut’ yang artinya tertarik.
  6. Motif Ceplok Kasatrian : motif BATIK ini terdiri dari motif parang, Gurma, Meru dan mempunyai filosofi kegagahan,karena BATIK jenis ini dipakai oleh kalangan bawah.
  7. Motif Ciptoning : motif BATIK ini mempunyai filosofi agar si pemakainya jadi orang yang bijak dan dapat memberikan jalan yang benar.
BATIK PEKALONGAN
BATIK Pekalongan tergolong BATIK pesisiran. Jenis-jenis BATIK di daerah ini sangat dipengaruhi tingkat kesukaan konsumen terhadap dinamika perkembangan dunia perbatikan, karena itu tata warna dan motif dari BATIK pekalongan berani mengeksplorasi keragaman corak, demi mencapai kepuasan konsumen. Walaupun corak BATIK pekalongan mengeksplorasi keragaman corak tetapi masih punya ciri khusus yaitu motif dan pewarnaannya bersifat naturalis. Di Pekalongan ada beberapa motif BATIK yang terkenal, yaitu:
  1. Motif Jlamprang : Motif – motif Jlamprang atau di Yogyakarta dengan nama Nitik adalah salah satu batik yang cukup popular diproduksi di daerah Krapyak Pekalongan. Batik ini merupakan pengembangan dari motif kain Potola dari India yang berbentuk geometris kadang berbentuk bintang atau mata angin dan menggunakan ranting yang ujungnya berbentuk segi empat. Batik Jlamprang ini diabadikan menjadi salah satu jalan di Pekalongan.
  2. Motif Pagi Sore : Desain batik pagi sore mulai ada pada jaman penjajahan Jepang. Pada waktu itu karena sulitnya hidup, untuk penghematan, pembatik membuat kain batik pagi sore. Satu kain batik dibuat dengan dua desain motif yang berbeda. Sehingga jika pada pagi hari kita menggunakan sisi motif yang satu, maka sore harinya kita dapat mengenakan motif yg berbeda dari sisi kain yang lainnya,jadi terkesan kita memakai 2 kain yang berbeda padahal hanya 1 lembar kain.Sekarang jarang sekali orang yang memakai kain kebaya (jarik) untuk sehari-hari, tetapi motif pagi/sore masih banyak di buat pada produk batik lainnya. Biasanya kain sutra ada yang dibuat 2 motif pada satu lembar kain jadi dapat dibuat dua baju, ada pula scarf yang biasa dipakai untuk jilbab, dibuat setengah polos dan setengah motif.Batik pagi sore memang alternatif untuk memiliki ragam batik dengan biaya terbatas.
Sumber :
Batik Warisan Budaya Asli Indonesia, Aep S. Hamidin, 2010
Batik pekalongan.wordpress.com
Putra laweyan.wordpress.com
www.Indowebster.com
www.herritageofjava.com
www.batikunik.com
geraibatikpekalongan.wordpress.com
finuhu.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar